Ruh al-Quds

Ruh al-Quds yang dilambangkan oleh cahaya yang menyala di dalam qalbu yang juga merupakan utusan-Nya di dalam diri, yang membawa ketetapan-ketetapan hidup si nafs di dunia ini. Pengutusan rasul yang batin ke dalam inti dari nafs ini lebih dari sekadar simbol bahwa pengabdiannya diterima (diredhai). Ruh al-Quds merupakan juru tunjuk si nafs dari dalam qalb, dan nafs yang telah diperkuat dengan ruh ini akan disebut sebagai an-nafs an-natiqah (jiwa yang berkata-kata disebabkan adanya juru tunjuk dari dalam qalbunya. Ulama juga menyebut sebagai an-nafs al-muthmainah. Disebut muthmainnah karena si nafs tersebut telah stabil dalam orbit dirinya, di sini ruh tadi disebut pula sebagai yang diturunkan ke qalbu yang memperoleh kemenangan.
Rujuk ayat-ayat ini:-
“Dialah yang telah menurunkan as-sakinah ke dalam qalb orang-orang al-mu’min, agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan yang telah ada” (Al-Fath [48]: 4).
“Apabila Allah menghendaki kebaikan (khairan) atas seorang hamba, maka diadakannya pemberi pelajaran dari qalb-nya” (Rasulullah SAW).
“Barang siapa memiliki juru-nasehat dari dalam qalbnya, berarti Allah telah memberi seorang penjaga (hafidh) atasnya” (Rasulullah SAW)
Dan
“Seandainya syaitan2 tidak mengelilingi qalbu anak Adam, nescaya mereka dapat melihat ke malakut langit” (Rasulullah SAW).