APA ADA DISANA
Baitul Muqaddis telah dibuka pada zaman Saidina Umar Al-Khattab RA di zaman pemerintahannya. Akibat kelalaian dan perpecahan uamat Islam di zaman pemerintahan Abasiyah, umat Kristian (tentera Salib) telah melakukan serangan demi serangan ke atas Baitul Muqaddis dan akhirnya dapat menawan kota suci Baitul Muqaddis setelah 500 tahun dikuasai oleh pemerintahan Islam. Tentera Salib telah menduduki Baitul Muqaddis hampir 60 tahun sebelum dibebaskan kembali oleh panglima Islam terkenal Salehuddin Al-Ayubi. Beliau telah berjaya menawan kembali Baitul Muqaddis dari tangan tentera Salib pada hari Jumaat, 27 Rejab 583H. Dan pada tahun 1967 bersamaan 1387H umat Yahudi pula menawan Baitul Muqaddis (Palestin) dan menamakan negara baru mereka dengan nama Israel.
Sejak awal Februari 2007, Pemerintah Kota Yerusalem merancang pembangunan jambatan pejalan kaki mennuju kompleks Masjid Al-Aqsha. Jembatan dimaksudkan untuk menggantikan jalan terdahulu yang rosak akibat ribut dan gempa bumi th. 2004. Dalam kaitan dengan hal ini Otoritas Arkeologi Israel melakukan penggalian arkeologi untuk mencari artefak-artefak kuno, sebelum pembinaan dilakukan. Lokasi penggalian itu sekitar 50 m dari kompleks Al-Aqsha yang dianggap sebagai tempat suci ummat Islam ketiga setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Bentrok pasukan Israel dengan aktivis Muslim yang memprotes pembangunan Jembatan dekat Al-Quds yang berpotensi membahayaan konstruksi Al-Quds. Israel cuba meredakan dengan meyakinkan bahwa kegiatan itu tidak akan menjejaskan bangunan Al-Aqsa, untuk itu Israel memasang kamera-kamera yang dapat memancarkan secara transparan kegiatan penggalian arkeologi itu ke jaringan internet. Persoalannya apakah yang sebenarnya dicari dibawah tapak Al-Aqsa dan Israel tidak akan menghentikan kegiatan penggalian itu walaupun dengan dunia memprotes keras.
Baitul Maqdis (Arah Suci) atau Masjidil Aqsha (Masjid yang jauh) sebagaimana dimaksud surat Al-Ishro ayat (1), pertama kali di bina oleh Nabi Allah Daud AS. Di zaman pemerintahan Nabi Allah Sulaiman As, telah membina semula setelah 40 th pemerintahannya menggantikan ayahandanya Nabi Allah Daud As (970-930 SM), Nabi Allah Sulaiman As telah membina sebuah bangunan Baitul Maqdis yang sangat megah-indah, yang kemudian terkenal pula dengan sebutan Haikal Sulaiman yang selama 5 abad kemudian menjadi pusat peribadatan dan jantung kehidupan Bani Israil. Keagungan pembinaan Baitul Maqdis membawa serangan kerajaan Babylon Nebukadnezar pada th 597 SM dan serangan kedua pada th. 586 SM yang menghancur leburkan Baitul Maqdis sehingga bekas runtuhan. Dalam peristiwa ini Tabut Suci yang berisi Loh Batu yang bertuliskan 10 Perintah Allah lenyap secara mister dan tidak pernah ditemukan lagi hingga sekarang.
Pernahkah kita bertanya apakah Tabut Suci yang sangat2 diingini oleh Israil sehingga mereka sanggup melakukan apa sahaja untuk mendapatkannya. "Telah Aku(Allah) turunkan kepada Daud dan keturunannya hikmah alam penciptaanKu, dan mereka akan menguasai duniaKu". Tabut Suci dikata sebuah kitab yang mengandungi hikmah2 yang Allah Yang Satu telah perturunkan kepada Nabi Allah Daud As, yang mana dengan hikmah2 dari Allah Yang Satu ini hasil khazanah bumi mampu dikeluarkan tanpa hadnya dan pemegang hikmah ini pasti akan menguasai dunia sepertimana Nabi Allah Sulaiman As.
Baitul Maqdis dibangun kembali oleh Nabi Nehemia dan Nabi Ezra dengan bantuan Raja Parsi yang berkuasa atas Yerusalem Cyrus the Great (550-530 SM). Baitul Maqdis memperoleh kembali kemegahannya pada zaman Herode the Great Raja Israel yang diangkat Romawi (37-4 SM). Pada th. 65-75 M Bani Israil melancarakan pemberontakan nasional melawan kekuasaan Raja Romawi yang menjajah Yerusalem. Panglima Titus telah menumpas pemeberontakan itu, dan pada th. 70 telah menghancurkan Baitul Maqdis yang dianggap sebagai sumber kekuatan Bani Israil, sehingga hanya tinggal dinding2 di bukit Zion berserta Batu Karang Matzevot dan Tembok Barat.
Ketika Nabi Muhammad saw Isra-Miraj th. 621 M, yang dimaksud Masjidil Aqsha adalah runtuhan Baitul Maqdis di bukit Zion itu. Tidak ada bangunan Masjid di sana. Diatas Batu Karang suci itulah Rasulullah saw melaksanakan Shalat sunnah dua rakaat sebelum Miraj (kisah ortodoks Isra Miraj). Setelah pemberontakan itu Panglima Titus mengusir Bani Israil keluar dari Yerusalem menebar keberbagai kawasan di Timur Dekat dan sekitarnya. Inilah diaspora yang kedua setelah diaspora yang pertama di zaman Nebukadnezar pada abad ke 6 SM.
Karang suci itu terletak di tempat yang paling suci yang disebut Devir. Di bekas reruntuhan Baitul Maqdis itu atau di area yang dekat dengan situs teofani itu, Khalifah Umayyah Al Walid I pada th. 709 mendirikan bangunan Masjid. Pada 11 September 747 Masjid itu runtuh oleh gempa bumi. Khalifah Abbasiyyah Al-Manshur pada th. 757 membangun kembali Masjid itu, tetapi runtuh kembali oleh gempa pada th. 771. Adalah Khalif Al-Mahdi (775-785) yang bertekad membangun kembali Masjid di bukit Zion itu dengan mengerahkan dana dari setiap pemerintah tempatan dan komandan perang. Inilah era terpenting dari riwayat Masjid di Baitul Muqaddas itu, sehingga berdiri arsitektur istana religius yang luas dengan keindahan dan kemegahan yang belum pernah ada sebelumnya, dengan kubah yang jauh lebih lebar dan lebih indah. Masjid inilah yang kemudian ramai disebut Masjid al-Aqsha (Masjid yang jauh) baru.
Keadaan makin terdesak dan mereka akan terus mencari kitab suci yang dinamakan "Haikal Nur Qalimah" atau kitab Hikmah Nabi Allah Sulaiman As dengan harapan dengan memiliki kitab itu mereka dapat menghalang perancangan Allah Yang Satu.
No comments:
Post a Comment